GAMBARAN UMUM
Peta Papua |
PETA TANAH PAPUA
ASSOMAEN - Provinsi Papua merupakan Provinsi yang paling luas
wilayahnya dari seluruh Provinsi di Indonesia. Luas Provinsi Papua ± 410.660 Km2
atau merupakan ± 21% dari luas wilayah Indonesia. Lebih dari 75% masih
tertutup oleh hutan-hutan tropis yang
lebat, dengan ± 80% penduduknya masih dalam keadaan semi
terisolir di daerah pedalaman (bagian tengah Papua). Jumlah penduduk 2,3 Juta
Jiwa dengan kepadatan penduduk 5,13 orang per Km2 .Secara geografis
berada diantara garis meridian 0’19’ - 10045 LS dan antara garis
bujur 1300 45 - 141048 BT yang membentang dari Barat ke
Timur dengan silang 110 atau 1.200 Km.
Dengan demikian daerah Papua berada didaerah yang beriklim
tropis dengan cuaca yang panas dan lembab d daerah pantai, serta cuaca dingin
dan bersalju pada bagian yang tertinggi di daerah pegunungan Jayawijaya.
SEJARAH
Menurut perjalanan sejarah tanggal 13 Juni 1545 Ortis de
Retes (pelaut Spayol) menemukan dua pulau La Sevillana dan La Callega yang
aslinya dan sampai saat ini disebut Supyori dan Baik. Dan pada sore harinya
menemukan satu pulau lagi yang kemudian diberi nama Los Martyre, sekarang ini
disebut pulau Numfor, ketiga pulau tersebut berada di bagian utara Papua.
Setelah melanjutkan perjalannya, beberapa hari kemudian tiba
di muara sungai Bei yang oleh de Retes diberi nama San Augustin (disebelah
Timur Sungai mamberamo. Setelah mendarat Ortis de Retes menancapkan bendera
Spanyol dan memproklamirkan tempat ini kemudian memberi nama Nova Guinea; dalam
bahasa Spanyol Nova artinya baru dan Guinea artinya tanah atau tempat.
Disebut sebagai Nova Guinea karena Guinea di Afrika adalah
merupakan daerah jajahan Raja Spanyol yang pertama (lama) dan Guinea yang
diketemukan oleh de Retes di Pasifik ini adalah merupakan tanah jajahan Raja
Spanyol yang baru.
Kemudian pada waktu pemerintahan Belanjda diberinama
Nederland New Guine, yang kemudianberubah menjadi Papua Barat; pada masa
integrasi dengan Indonesia dirubah menjadi Irian Barat, kemudian Irian
Jaya dan pada tanggal 26 Desember 2001 diganti dengan Provinsi Papua sehubungan
dengan diberlakukannya Otonomi Khusus bagi Provinsi ini.
Topografinya sangat bervariasi mulai dari yang sangat tinggi
(Puncak Jaya 5.500 m, Puncak Trikora 5.160 m dan Puncak Yamin 5.100) sampai
dengan daerah rawa (lembah sungai Digul di selatan dan lembah sungai Mamberami
di sebelah utara).
Secara garis besar topografi di Papua terdiri dari: zone
utara, kondisinya mulai dari dataran rendah, dataran tinggi sampai pegunungan
dengan beberapa puncak yang cukup tinggi (dataran rendah Mamberamo, pegunungan
Arfak): zone tengah (central high land) merupakan rangkaian pegunungan dengan
puncak yang diliputi salju dan dataran yang cukup luas (Puncak Jaya, Lembah
Jayawijaya); zone selatan, pada umumnya terdiri dari dataran rendah yang sangat
luas (dari teluk Beraur sampai Digul fly depression)
Beberapa danau besar dan potensial diantaranya Danau Sentani
di Kabupaten Jayapura, Danau Paniai dan Danau Tigi dan Danau Wagete di
Kabupaten Paniai, Danau Ayamaru di Kabupaten Sorong, Danau Anggi di kabupaten
Monokawari, serta danau-danau kecil lainnya yang terbesar di daerah pedalaman
Papua, merupakan potensi yang dikembangkan untuk prasarana perhubungan maupun
penyediaan perikanan untuk gizi masyarakat serta pengembangan pariwisata.
Provinsi Papua merupakan wilayah Republik Indonesia yang
paling Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea, dan
berdekatan dengan benua Australia serta diapit oleh samudra Indonesia dan
samudra Pasifik.
Dengan demikian Papua mempunyai kedudukan dan peranan yang
strategis baik nasional maupun internasional.
I K L I M
Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi
daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober)
Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah
yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua
sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke).
Sedikitnya pada saat angin berhembus dari Asia ke Australia
(bulan Oktober dan Maret) membawa uap air yang menyebabkan musim hujan,
terutama Papua bagian utara, dibagian selatan tidak mendapat banyak hujan
karena banyak tertampung di bagian utara.
Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan
curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya.
Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm
sampai dengan 7.500 mm setahun. Curah hujan di bagian utara dan tengah
rata-rata 2000 mm per tahun (hujan sepanjang tahun). cuaca hujan di bagian
selatan kurang dari 2000 mm per tahun dengan bulan kering rata-rata 7 (tujuh)
bulan.
Jumlah hari-hari hujan per tahun rata-rata untuk Jayapura
160, Biak 215, Enarotali 250, Manokwari 140 dan Merauke 100.
Luas daerah Papua ± 410.660 Km2, tetapi
tanah yang baru dimanfaatkan ± 100.000 Ha. Tanahnya berasal dari batuan Sedimen
yang kaya Mineral, kapur dan kwarsa. Permukaan tanahnya berbentuk lereng,
tebing sehingga sering terjadi erosi.
Sesuai penelitian tanah di Papua diklasifikasikan ke dalam
10 (sepuluh) jenis tanah utama, yaitu (1) tanah organosol terdapat di pantai
utara dan selatan, (2) tanah alluvia juga terdapat di pantai utara dan selatan,
dataran pantai, dataran danau, depresi ataupun jalur sungai, (3) tanah litosol
terdapat di pegunungan Jayawijaya, (4) tanah hidromorf kelabu terdapat di
dataran Merauke, (5) tanah Resina terdapat di hampir seluruh dataran Papua, (6)
tanah medeteren merah kuning, (7) tanah latosol terdapat diseluruh dataran
Papua terutama zone utara, (8) tanah podsolik merah kuning, (9) tanah podsolik
merah kelabu dan (10) tanah podsol terdapat di daerah pegunungan.
Tanah yang potensial untuk tanah pertanian antara lain (a)
tanah rawa pasang surut luasnya ± 76.553 Km2, (b)
tanah kering luasnya ± 58.625 Km2.
PENDUDUK
Penduduk asli yang mendiami
pulau Papua sebagian besar termasuk ras suku Melanesian, karena ciri-ciri
seperti warna kulit, rambut, warna rambut yang sama dengan penduduk asli di
bagian utara, tengah dan selatan yang memiliki ciri-ciri tersebut.
Di bagian barat (Sorong dan Fak Fak) penduduk di daerah
pantai mempunyai ciri yang sama dengan penduduk di kepulauan Maluku, sedangkan
penduduk asli di pedalaman mempunyai persamaan dengan penduduk asli di bagian
tengah dan selatan.
Selain penduduk asli di Papua terdapat juga penduduk yang
berasal dari daerah-daerah lainnya seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku: yang berada di Papua sebagai Pegawai
Negeri, ABRI, Pengusaha, Pedagang, Transmigrasi dan sebagainya, bahkan juga ada
yang dari luar Indonesia, misalnya Amerika, Perancis, Jerman dan lain-lain yang
berada di Papua sebagai Missionaris dan Turis.
Penduduk Papua terdiri dari kelompok ethnis (kelompok suku)
yang mempunyai keunikan tertentu, seperti bahasa, adat istiadat dan sebagainya.
Di Papua terdapat hampir ± 250 macam bahasa sesuai dengan
kelompok suku yang berada di daerah ini. tiap kelompok suku mengenal sistem
strata (kelas) dalam masyarakat (penduduk). Strata penduduk diklasifikasikan
berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti keturunan, kekayaan dan sebagainya.
Strata ini diwarisi secara turun temurun dengan nama dan
struktur yang berbeda dan tiap suku, dan strata ini dapat mempengaruhi
kepemimpinan dalam masyarakat atau Kepemimpinan Seseorang.
Kebudayaan penduduk asli Papua mempunyai persamaan dengan
penduduk asli beberapa negara Pasifik Selatan maupun Rumpun, Malanesia.
Kebudayaan penduduk asli di daerah-daerah pedalaman Papua kebanyakan masih asli
(tradisional) dan sulit untuk dilepaskan dan sangat kuat pengaruhnya.
Kebudayaan penduduk asli di daerah pantai sudah
mengalami perubahan (walaupun tidak secara keseluruhan). Oleh karena kemudahan
dalam transportasi maupun komunikasi, masyarakat di daerah pantai biasanya
lebih cepat menerima pengaruh atau perubahan dari luar dengan sendirinya ikut
mempengaruhi kebudayaan penduduk daerah setempat.
Beberapa kelompok suku tertentu terutama di daerah-daerah
pedalaman (Jayawijaya), Merauke, Yapen Waropen, Paniai dan Kepala Burung),
masih tetap mempertahankan kebudayaan aslinya secara utuh dan sulit dipengaruhi
kebudayaan luar.
Dalam perkembangannya dewasa ini sedikit demi sedikit
mengalami perubahan, terutama dengan adanya misi gereja yang beroperasi di
daerah-daerah pedalaman yang akan ikut mempengaruhi kebudayaan.
Dalam hal Kerohanian, sebagian besar penduduk asli
Papua telah mempunyai kepercayaan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Namun demikian ada sebagian dari penduduk terutama yang berada di daerah
pedalaman masih menganut faham animisme.
Untuk pertama kalinya pada tanggal 5 Februari 1855 agama
Kristen masuk di Pulau yang dibawa oleh 2 (dua) orang penginjil yaitu Ottow dan
Geizler dari Belanda dan Jerman. Sejak itu agama Kristen mulai berkembang ke
seluruh.
Dengan demikian mayoritas penduduk di Papua memeluk agama
Kristen Penduduk di bagian utara, barat dan timur kebanyakan agama Kristen
Protestan, sedangkan penduduk bagian selatan dan sebagian pedalaman Enarotali
memeluk agama Kristen Katolik.
Selain agama Kristen, sebagian penduduk asli terutama daerah
Fak Fak dan kepulauan Raja Ampat Sorong menganut agama Islam.
Sekarang ini sesuai perkembangan dan perubahan daerah yang
juga membawa perubahan kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa. Di Papua terdapat agama
Kristen, agama Islam dan Hindu Bali serta Budha yang merupakan penganut
minoritas.
Agama Islam dan Hindu kebanyakan hanya terdapat di kota
sedangkan daerah-daerah pedalaman pada umumnya beragama Kristen.
Kerukunan dan toleransi beragama yang cukup baik di kalangan
masyarakat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di bidang keagamaan di
daerah ini.
FLORA
Dari seluruh daerah Papua ± 75% tanah daratanya ditumbuhi
oleh hutan-hutan tropis yang tebal serta mengandung ragam jenis kayu yang
terbesar secara heterogen. Sebagian besar dari hutan tersebut sesuai topografi
daerah belum pernah dijamah oleh manusia.
Jenis flora di Papua ada persamaan dengan jenis flora di
benua Australia. Adapun jenis flora yang terdapat di Papua adalah Auranlaris,
librocolnus, grevillea, ebny-dium dan lain-lain.
Sekitar 31 Juta ha di Papua penata gunanya belum ditetapkan
secara pasti Hutan lindung diperkirakan seluas ± 12.750.000 ha. Hutan produksi
diperkirakan ± 12.858.000 ha. Areal pengawetan dan perlindungan diperkirakan ±
5.000.000 ha. Daerah Inclove diperkirakan ± 114.000 ha, daerah rawa-rawa dan
lain-lain diperkirakan ± 2478.000 ha.
Di Papua terdapat flora alam yang pada saat ini sedang dalam
pengembangan baik secara nasional maupun internasional yaitu sejenis anggrek
yang termasuk di dalam Farmika Orctdacede yang langka di dunia.
Anggrek alam Papua tumbuhnya terbesar dari pantai lautan
rawa sampai ke pegunungan. Umumnya hidup sebagai epihite menembel pada
pohon-pohon maupun di atas batu-batuan serta di atas tanah, humus di bawah
hutan primer.
Seperti halnya dengan flora, keadaan di Papua pun
bermacam-macam dalam dunia hewan misalnya, jenis yang terdapat di Papua tidak
sama dengan jenis hewan di daerah-daerah di Indonesia lainnya seperti Kangguru,
kasuari, Mambruk dan lalin-lain. Demikian pula sebaliknya jenis hewan tertentu
yang terdapat di Indonesia lainnya tidak terdapat di Papua seperti Gajah,
Harimau, Orang Utan dan lain-lain.
Fauna di Papua terdapat persamaan dengan fauna di Australia,
misalnya Kangguru, Kus-kus dan lain-lain.
Burung Cendrawasih merupakan burung yang cantik di dunia dan
hanya terdapat di Papua. Selain burung Cendrawasih terdapat jenis burung
lainnya seperti Mambruk, Kasuari, Kakauta dan lain-lain yang memberikan corak
tersendiri untuk keindahan daerah ini.
Hewan-hewan yang langka dan dilindungi adalah burung Kakatua
Putih, Kakatua Hitam, Kasuari, Nuri, Mambruk dan lain-lain yang termasuk burung
Cendrawasih
Jenis fauna laut Papua juga banyak dan beraneka ragam,
misalnya ikan Cakalang, ikan Hiu, Udang dan sejenis ikan lainnya.
TRANSPORTASI
Transportasi Udara
Di Papua terdapat 288 landasan udara, masing-masing
Kabupaten mempunyai landasan udara.
Ada landasan udara yang didarati pesawat besar seperti Jumbo
Jet Boing 747 dan DC 9 dan landasan udara di daerah pedalaman didarati oleh
pesawat kecil seperti Twin Otter Cessna.
Landasan Udara yang besar Frans Kaisepo di Biak, Sentani di
Jayapura, Timika dan Merauke dapat disinggahi pesawat dari Jakarta, Surabaya,
Makasar-Biak Timika-Jayapura pulang pergi.
Transportasi
Laut
Terdapat pelabuhan laut disetiap Kabupaten yang berada
dipinggiran laut yang disinggahi kapal Penumpang Ciremai, Dobonsolo, Ngapulu,
Dorolonda dan kapal-kapal Niaga Kapal Perintis antar kota dan kecamatan.
Transportasi Darat
Terdapat kendaraan umum, carteran dan semua Kabupaten di
Provinsi Papua terdapat jalan darat yang menghubungkan Kecamatan Desa dan Kota.
Atau lebih Jelasnya mengenai Tanah Papua Klik Link di bawah ini.
Atau lebih Jelasnya mengenai Tanah Papua Klik Link di bawah ini.
- Klik Link PAPUA dan PAPUA BARAT
- Klik Link: AKAR MASALAH PAPUA: REVIEW SEJARAH
SUMBER: http://www.dprp.go.id/index.php?option=com_content&do_pdf=1&id=60&showall=1
-o0o-
0 Response to "Tentang Papua (ASSOMAEN) "
Posting Komentar